Pembiasaan Adab Kejawen sebagai Upaya Memperkuat Karakter Siswa Sekolah Dasar Program COD (Campus On Duty) melalui Pendekatan Partisipatif dan Kolaboratif

Salah satu urgensi yang timbul dalam dunia pendidikan yaitu implementasi dari pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan kepribadian siswa, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD). Kediri merupakan salah satu daerah yang kaya akan budaya dan tradisi, memiliki potensi besar untuk mengembangkan program pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal. Adab Kejawen, yang merupakan bagian dari budaya Jawa, mengandung nilai-nilai moral dan etika yang dapat dijadikan pedoman dalam pembentukan karakter siswa. Pembiasaan adab ini diharapkan dapat membantu siswa memahami dan menghargai budaya mereka sendiri, sekaligus membekali mereka dengan sikap dan perilaku yang positif.

Namun, berdasarkan permasalahan yang didapatkan dari program COD (Campus On Duty) yang telah diikuti oleh mahasiswa program studi PGSD Universitas Nusantara PGRI  Kediri yang ditempatkan pada 15 sekolah mitra di kabupaten Kediri meliputi SDN Mlancu 2, SDN Karang Tengah 3, SDN Tiron 3, SDN Tiron 4, SDN Besowo 4, SDN Manggis 2, SDN Satak 2, SDN Petungroto, MI PSM Kawedusan, SDN Kraton, SDN Ngadi, SDN Gedangsewu 1, SDN Tarokan 3, SDN Bulusari 3, SDN Keniten 1, SDN Parang 2, SDN Jati Tarokan. Masih ditemukan beberapa permasalahan seperti, (1) krisisnya pemahaman siswa terhadap adab kejawen, (2) partisipasi stakeholder yang rendah, (3) perbedaan latar belakang siswa, (4) persepsi negatif terhadap budaya lokal, (5) keterbatasan  sumber daya, dalam implemtasi program yang mendukung program pendidikan berbasis kebudyaan.

Program yang mengedepankan pembiasaan Adab Kejawen diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan nilai-nilai budaya dengan pendidikan karakter siswa. Adab Kejawen yang disosialisasikan adalah penggunaan basa krama, mengucapkan salam ke orang yang lebih tua (nuwun sewu), mencium tangan guru (salim). Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam pembiasaan pembelajaran sehari-hari, diharapkan siswa dapat lebih menghargai dan memahami budaya mereka sendiri. Diharapkan siswa tidak hanya menjadi penerus budaya, tetapi juga mampu mengembangkan karakter yang kuat dan berintegritas. Pembiasaan adab yang baik akan membentuk sikap dan perilaku positif yang akan bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan.

Kaitannya pada salah satu pembiasaan, unggah-ungguh bahasa jawa merupakan aturan berbahasa masyarakat jawa. Tujuan dari penggunaan unggah-ungguh bahasa jawa supaya masyarakat jawa dapat hidup secara damai dan meminimalisir konflik. Adab penggunaan bahasa jawa diantaranya penggunaan basa ngoko, basa krama, basa madya, dan krama inggil. Namun faktnya keberadaan unggah-ungguh bahasa jawa semakin hari semakin memudar. Memudarnya penggunaan unggah-ungguh bahasa jawa bukan berarti tidak ada, tetapi semakin hari semakin kecil.

Maka diperlukan upaya peningkatan pendidikan karakter melalui pembiasaan adab kejawen. Kondisi ini menekankan pada penanaman nilai-nilai moral sejak dini sehingga membantu individu untuk lebih toleran dan menghargai perbedaan. Adapun tujuan dari pendidikan karakter melalui pembiasaan adab kejawen yaitu membangun karakter yang lebih kuat, menghargai budaya lokal, meningkatkan sopan santun, dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Berdasarkan uraian di atas, kegiatan pengabdian yang dilakukan yaitu berupa sosialisasi program pembiasaan adab kejawen yang diberikan pada siswa pada program Campus On Duty. Adapun manfaat dari pelaksanaan program ini diantaranya yaitu :

  1. Memberikan pemahaman tentang adab kejawen berbasis kebudayaan kediri
  2. Memperkuat karakter siswa sekolah dasar
  3. Mengintegrasikan budaya lokal dalam pendidikan
  4. Membangun komunitas yang peduli terhadap budaya

Dengan adanya program ini diharapkan juga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pendidikan. Dengan menunjukkan keberhasilan program ini, diharapkan akan ada inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan program serupa yang sesuai dengan konteks budaya masing-masing. Hal ini akan berkontribusi pada pelestarian budaya lokal dan penguatan karakter generasi muda di seluruh Indonesia. Dampak positif dari program ini diharapkan dapat terlihat dalam perubahan sikap dan perilaku siswa. Siswa yang terbiasa dengan nilai-nilai Adab Kejawen akan lebih menghargai budaya mereka sendiri dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Selain itu, mereka juga akan lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam, sehingga dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

Berikut Dokumentasi Kegiatan dan Program pada beberapa Sekolah Dasar Campus On Duty (CoD) :

(Novi Nitya Santi, M.Psi, Dr. Wahid Ibnu Zaman, M.Pd, Dr. Abdul Aziz Hunaifi, MA, Dr. Alfi Laila, S.Pd.I, M.Pd, Sutrisno Sahari, M.Pd, Bagus Amirul Mukmin, M.Pd, Wahyudi, M.Sn, Kurniawan Wahyu